Cegah Stunting: Sosialisasi 1000 HPK dan Demo Masak MPASI hasil Kerjasama KKN-PPM UGM dengan Posyandu Lendang Jae

  • Jul 25, 2024
  • Admin Desa Lembar, Yana Dayinta, KKN PPM UGM 2024
  • Kegiatan Desa, Kegiatan Dusun, Posyandu

Pengenalan 1000 HPK
Seribu Hari Pertama Kehidupan adalah periode vital yang meliputi 270 hari dalam kandungan dan 730 hari pertama setelah kelahiran. Periode ini umumnya dikenal sebagai “Golden Period”, karena pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan dengan pesat dan mengalami perubahan yang signifikan. Selama periode ini, organ-organ penting seperti otak, jantung, hati, ginjal, paru-paru, dan tulang mulai terbentuk dan berkembang, anak juga mulai beradaptasi dengan lingkungan.

 

Tahapan 1000 HPK

  1. Masa 270 Hari Pertama (Kehamilan)
    Ibu hamil harus rutin melakukan pemeriksaan untuk memantau kesehatan ibu dan janin. Pemeriksaan ini termasuk penimbangan berat badan, pengukuran lingkar lengan atas, dan USG. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tambahan serta suplemen vitamin dan mineral guna mencegah ibu hamil supaya tidak mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK).

  2. Masa 730 Hari (Tahun Pertama dan Kedua)
    Masa Menyusui untuk Bayi 0-6 Bulan: Pencegahan stunting dilakukan dengan memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama, dimulai dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
    BADUTA (Bawah Dua Tahun)  untuk Bayi 6-23 Bulan: Setelah enam bulan, anak diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang bergizi seimbang. Anak juga akan melakukan imunisasi dasar dan lanjutan, diimbangi dengan intervensi pelengkap lainnya, seperti fortifikasi zat besi, pemberian suplementasi vitamin A, obat cacing, dan implementasi langkah-langkah pencegahan penyakit malaria dan diare.

 

Sosialisasi dan Edukasi di Posyandu
Sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting, Posyandu Lendang Jae berkolaborasi dengan KKN-PPM Universitas Gadjah Mada mengadakan Sosialisasi Pengenalan 1000 HPK. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran para ibu dan calon ibu tentang pentingnya asupan gizi selama 1000 Hari Pertama Kehidupan serta memberikan contoh-contoh menu MPASI yang mudah disiapkan tetapi tetap bergizi seimbang bagi anak. Adinda Nurrifqo Huda Amalia, mahasiswa Program Studi Gizi Kesehatan, dan Najma Hayati dari Program Studi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, bekerja sama dengan tenaga kesehatan dan ahli gizi dari Puskesmas untuk memberikan informasi dan melakukan demonstrasi langsung.

"Kami prioritaskan bahan yang tinggi protein untuk MPASI. Bahan-bahan seperti ikan, tempe, tahu, daging, dan keke (sejenis kerang yang banyak ditemukan di Lembar) menjadi pilihan utama. Keke adalah sumber protein hewani yang baik untuk bayi. Saat demonstrasi, saya memasak bubur ikan tongkol dengan daging ayam. Penggunaan ayam cincang saja sudah umum, tetapi penggunaan ikan tongkol untuk bubur bayi masih jarang di Lembar, jadi saya pilih ikan tongkol sebagai sumber protein utama MPASI," ujar Najma yang bertanggung jawab atas demonstrasi masak MPASI

Sementara itu, Adinda Nurrifqo memberikan pandangannya tentang pemahaman ibu-ibu mengenai pentingnya gizi selama 1000 HPK, “Selama sosialisasi, sudah ada beberapa ibu yang memahami pentingnya gizi selama 1000 HPK, namun belum semuanya. Harapan kami, setelah mengikuti sosialisasi ini, para ibu dapat menerapkan ilmu yang didapat di rumah masing-masing,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para ibu dan calon ibu di Desa Lembar semakin sadar akan pentingnya gizi dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan dan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah stunting.
 

Referensi:

Aurelia, Y. (2024, Februari 22). 1000 HPK Kunci Cegah Stunting. Diakses pada Juli 22, 2024, dari https://ayosehat.kemkes.go.id/1000-hpk-kunci-cegah-stunting

Pentingnya Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). (2022, October 24). Pusat Studi Pangan dan Gizi. Diakses pada July 22, 2024, dari https://cfns.ugm.ac.id/2022/10/24/pentingnya-seribu-hari-pertama-kehidupan-1000-hpk/